Resiko Mematikan Menghantui Remaja yang Hamil serta Melahirkan

Update Friday, November 8, 2013 at 11:58 PM. Dalam topik Kehamilan

Setiap hari 20 ribu wanita dibawah umur 18 th. yang tinggal di negara berkembang melahirkan. Hal semacam ini pantas jadi sorotan karena resikonya yang besar. Karenanya pada beberapa remaja yang umumnya masih duduk di bangku sekolah, dihimbau tidak untuk hamil serta melahirkan terlebih dulu sampai usianya matang.



Sering kali kehamilan di usia dini adalah kehamilan yg tidak di idamkan. Disebabkan kehamilan di usia dini, banyak remaja putri yang pada akhirnya menentukan tidak untuk meneruskan pendidikannya. Karenanya kesempatan mereka untuk memperoleh pekerjaan yang layak juga jadi menyusut, serta mungkin saja mereka dikucilkan di penduduk.

Resiko yang paling kronis yaitu kematian ibu lantaran alat reproduksi yang belum prima. Oleh karenanya, untuk menghidari kehamilan di usia dini, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki program untuk berikan pendidikan sekitar bahaya kehamilan usia dini dimulai dari tingkat Sekolah Menangah Pertama (SMP).

" Kita mesti menolong mereka memperoleh pendidikan yang baik serta cukup, karena ini satu diantara cara paling efisien untuk tunda pernikahan serta kehamilan sampai dewasa, " papar Dr Wendy Hartanto sebagai Deputi Bidang Kependudukan BKKBN dalam peluncuran laporan State World of Populations (SWOP).

Meningkatnya tingkat pendidikan bisa bikin remaja lebih tidak sering alami kehamilan di usia muda. Diluar itu, pendidikan juga turunkan tingkat pernikahan remaja hingga tunda kelahiran usia muda yang selanjutnya mengarah pada kelahiran yang sehat.

Untuk mengatasi kahamilan yg tidak di idamkan di kelompok remaja atau usia dini butuh hubungan kerja serta pendekatan yang menyeluruh.  Saat remaja tak semestinya terganggu oleh kehamilan. Badan PBB untuk Kependudukan (UNFPA) bekerja bersama dengan berbagai pemerintah daerah untuk membuat masa peralihan remaja menuju kehidupan dewasa yang aman serta sehat. Laporan SWOP mencermikan temuan serta usaha UNFPA beserta beberapa mitra untuk menangani persoalan kehamilan remaja yg tidak di idamkan.

Sementara itu Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta siap menolong menanggulangi persoalan kehamilan remaja di Indonesia, terutama di Yogyakarta. " Pemerintah Yogyakarta merasa terhormat atas penentuan Yogyakarta sebagai kota untuk menyelenggarakan penerbitan laporan SWOP 2013 di Indonesia, " papar Sri Hartati sebagai perwakilan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara yang sama.

" Tetapi ini juga artinya bahwasanya kita mesti siap jadi garda paling depan dalam menanggulangi persoalan kehamilan remaja di Indonesia, terutama di Yogyakarta, " imbuhnya.

Tulis Komentar Kamu dibawah, pilih Name/URL atau pilih Anonymous.

1 Komentar untuk "Resiko Mematikan Menghantui Remaja yang Hamil serta Melahirkan "
Yuyutsaid...
May 17, 2014 at 12:10 PM

"Tulis Komentar Kamu dibawah, pilih Name/URL atau pilih Anonymous." dan ternyata pilihan name/url gak ada. tapi gapapa sih blognya keren bermanfaat bgt!


Post a Comment